Selasa, 26 Agustus 2008

Unlimited Livelihood

Dalam surat An-Najm (53:40-42) disebutkan "dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu)"




Dalam surat An-Najm (53:40-42) disebutkan "dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu)"

Disini jelas, bahwa rejeki setiap orang telah disiapkan oleh Tuhan Yang Maha Pemberi, adalah sama. Tapi oleh Tuhan Yang Maha Pemberi, tidak memberikan rejeki itu serta merta kepada manusia. DIA memerintahkan kita untuk meng-usaha-kan rejeki yang telah disiapkan-NYA untuk kita. Seberapa jauh usaha yang kita lakukan, maka sebesar itu pula Tuhan menurunkan rejeki untuk kita.

Demikian juga dengan rejeki Tuhan. Rejeki itu akan diberikan sesuai dengan usaha yang telah dilakukan untuk mendapatkan rejeki tersebut. Kita tidak bisa mengatakan Tuhan itu tidak adil, padahal kita tidak mengusahakan rejeki yang telah disiapkan untuk kita.

Dalam pencapaian keberhasilan dunia, orang banyak melupakan tujuan akhir kita di akhirat. Kita hanya terfokus di dunia dan lupa dengan akhirat. Ini banyak kita temui dalam kehidupan kita sehari-hari, bagaimana orang mendapatkan rejeki dengan cara yang tidak patut dan mendzalimi orang lain.

Kita ibaratkan seorang penyelam mutiara, yang ditugaskan oleh Sang Maha Pencipta untuk mencari mutiara didasar laut. Kita diberi perbekalan nafas berupa tabung oksigen yang bisa dipergunakan untuk jangka waktu yang ditentukan, dan kita sudah mempunyai komitmen untuk dapat mencari kerang mutiara sebanyak-banyaknya.

Tapi apa yang terjadi, begitu kita sampai dipermukaan laut, kita sudah terlena dengan keindahan alam bawah laut, kita lupa dengan tugas utama kita yang sesungguhnya. Kita betah berlama-lama dengan keindahan laut, padahal jatah oksigen kita makin lama makin tipis, sehingga pada satu waktu dimana jatah oksogen kita sudah hampir habis, baru kita sadar akan tugas utama yang belum kita laksanakan. Dengan waktu yang tersisa sedikit, kita terpaksa terburu-buru untuk mencari kerang mutiara. Dengan waktu yang sidikit itu, kita hanya mendapatkan kerang seadanya dengan kualitas seadanya dan bahkan ada yang tercecer karena keterburuan kita untuk mendapatkannya.

Bisa dibayangkan dengan hasil yang seadanya, bahkan tidak memenuhi syarat, kita menghadap Sang Khalik. Sebagai Pemilik yang telah memberikan tugas kepada kita, tapi tidak kita kerjakanan dengan baik, maka kita akan mendapatkan ganjaran yang setimpal dengan apa yang kita dapatkan. Kalau ibaratkan seorang yang mendapat tugas dari juragannya, dengan hasil yang minim, maka kita tentu akan dipecat dari karyawan dan mungkin malah tanpa pesangon.

Sumber: http://www.syaarar.com/content.php?id=797&secid=15&catid=49

Tidak ada komentar:

Posting Komentar