Ramuan Tradisional
Untuk mengurangi rasa mual pada ibu hamil, buatlah ramuan tradisional di bawah ini.
- Ambil jahe dan gula jahe secukupnya.
- Rebus kedua bahan di atas, lalu saringlah.
- Minum ramuan ini selagi hangat. Rasa mual akan berkurang dan menghilang.
“Kalaupun makanan itu harus digoreng, lebih baik setengah matang. Atau lebih baik lagi dibakar, panggang atau ungkep,” katanya.
Dia menyarankan, sebaiknya ibu hamil mengkonsumsi makanan kering. Pasalnya, ketidakseimbangan hormonal pada ibu hamil trimester pertama kerap menimbulkan gejala mual dan muntah,
“Makanan kering yang disarankan bisa berupa roti bakar, ikan dan ayam bakar atau panggang, sayur lalap serta buah-buahan,” jelas Tutik.
Meski begitu, ibu hamil tetap memerlukan asupan cairan ke dalam tubuh. Namun harus diperhatikan jumlahnya agar tidak merangsang gejala mual dan muntah.
“Jumlah cairan yang dikonsumsi harus sedikit demi sedikit dan setelah makan tunggu sampai minimal 15 menit baru kemudian boleh minum minuman hangat,” katanya.
Pada saat trimester pertama, jelas dia, harus menerapkan prinsip gizi seimbang. Sebab periode tersebut merupakan saat-saat yang paling menentukan pembentukan dan perkembangan janin. Gizi-gizi itu meliputi sumber karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayuran dan buah-buahan.
Jahe, Redakan Mual dan Muntah Saat Hamil
Mual dan kadang muntah selama kehamilan, lazim disebut morning sickness , membuat aktivitas perempuan hamil terganggu.Menurut sebuah ulasan yang dipublikasikan oleh jurnal Obstetrics & Gynecology, jahe dapat membantu para wanita hamil mengatasi derita morning sickness tanpa menimbulkan efek samping yang membahayakan janin di dalam kandungannya.
Dari enam penelitian yang menguji efek jahe dalam mengurangi rasa mual dan muntah pada wanita hamil, ditemukan bahwa jahe berfungsi lebih baik dibandingkan plasebo atau obat inaktif seperti vitamin B6, yang selama ini menunjukkan fungsinya dalam mengurangi mual dan muntah pada beberapa wanit hamil.
Wanita hamil yang mengonsumsi jahe tidak mengalami gangguan dalam kehamilannya, demikian dilaporkan oleh para peneliti di dalam jurnal tersebut.
"Jahe bisa menjadi terapi yang efektif untuk mengatasi rasa mual dan muntah dalam kehamilan," kata Dr. Francesca Borelli dari University of Naples Frederico di Italia.
Namun, mereka memperingatkan bahwa data ini masih bersifat awal, dan masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasikan bahwa jahe benar-benar aman untuk wanita hamil.
Dr. Borelli ,dkk mengulas beberapa literatur medis untuk mempelajari tentang jahe, dan menemukan enam penelitian yang menguji jahe pada 675 wanita yang mengalami rasa mual selama hamil.
Dalam empat penelitian yang melibatkan 246 wanita, jahe selalu mengungguli plasebo dalam mengatasi mual dan muntah, bahkan pada wanita yang mengalami morning sickness berat yang disebut Hyperemesis gravidarum.
Pada penelitian yang terbaru, para partisipan secara acak diberikan kapsul yang mengandung 350 mg jahe atau 25 mg vitamin B6 sebanyak tiga kali sehari selama tiga minggu. Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa jahe sama efektifnya dengan vitamin B6 dalam mengatasi rasa mual dan muntah. Gejala morning sickness dapat diatasi pada lebih dari separuh jumlah wanita dalam setiap kelompok tersebut.
Beberapa penelitian melaporkan adanya efek samping seperti sakit kepala, diare, dan rasa mengantuk. Namun, tidak terpdapat perbedaan mengenai hasil kehamilan antara wanita yang mengonsumsi plasebo, vitamin B6 atau jahe.